Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk yang sadar. Kesadaran manusia tercermin dari kemampuannya untuk berpikir, berkehendak, dan merasa. Dengan pikirannya, manusia mendapatkan ilmu pengetahuan.Ilmu pengetahuan bagaikan pelita yang menerangi kegelapan. Tanpa ilmu pengetahuan, manusia tidak mampu memahami gejala alam dan sosial yang terjadi. Tanpa ilmu pengetahuan, manusia akan sulit memperkirakan gejala-gejala itu sehingga tidak siap mengantisipasi dampaknya.
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan
Pengetahuan yang dimiliki manusia ternyata beragam dan cenderung berbeda-beda. Pengetahuan awam atau pengetahuan biasa, yaitu pengetahuan yang digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari tanpa dituntut untuk mengetahui seluk beluknya secara mendalam.
Selain pengetahuan awam, manusia juga memiliki pengetahuan tentang suatu objek secara luas dan mendalam. Inilah yang disebut pengetahuan ilmiah. Untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah, objek
perlu diselidiki dengan langkah-langkah sistematis yang dikenal sebagai metode ilmiah.
Kebenaran pengetahuan yang dirumuskan seseorang akan diuji oleh orang lain melalui pengamatan terhadap objek yang sama. Hasil pengamatan itu lalu dibandingkan dengan pengetahuan yang sudah ada, kemudian ditarik kesimpulan. Melalui prosedur ini, kebenaran suatu pengetahuan akan teruji.
Berawal dari rasa ingin tahu, manusia melakukan upaya untuk mengetahuinya. Hasil upaya itu disampaikan kepada masyarakat, kemudian dibuktikan kebenarannya oleh orang lain. Penyempurnaan itu melahirkan kebenaran universal.
Ilmu menurut Soerjono Soekanto (1989) dapat dimaknai sebagai kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis, yang diperoleh dari aktivitas berpikir manusia melalui metode tertentu yang kebenarannya dapat diuji secara kritis oleh orang lain. Metode tertentu dalam menemukan pengetahuan ilmiah disebut metode ilmiah.
2. Sifat Ilmu Pengetahuan
Selama manusia memiliki rasa ingin tahu, pengetahuan manusia akan terus berkembang. Akan tetapi, tidak semua pengetahuan dapat disebut ilmu. Ada beberapa kriteria yang mesti dipenuhi supaya pengetahuan tersebut layak dikategorikan sebagai ilmu pengetahuan. Selain memiliki unsur-unsur ilmu pengetahuan, harus juga memiliki sifat-sifat yang wajib diketahui, diantaranya:
- Rasional. Ilmu pengetahuan didasarkan atas kegiatan berpikir secara logis dengan menggunakan rasio (nalar) dan hasilnya dapat diterima oleh nalar manusia.
- Objektif. Kebenaran yang dihasilkan ilmu itu merupakan kebenaran tentang pengetahuan yang jujur, apa adanya sesuai dengan kenyataan objeknya. Objek dan metode ilmu tersebut dapat dipelajari dan diikuti secara umum. Kebenaran itu dapat diselidiki dan dibenarkan oleh ahli lain dalam bidang ilmu tersebut.
- Empiris. Kesimpulan yang diambil harus dapat dibuktikan melalui pemeriksaan dan pembuktian panca indra, serta dapat diuji kebenarannya dengan fakta. Hal ini yang membedakan antara ilmu pengetahuan dengan agama.
- Akumulatif. Ilmu dibentuk dengan dasar teori lama, yang disempurnakan, ditambah, dan diperbaiki sehingga semakin sempurna. Ilmu yang dikenal sekarang merupakan kelanjutan dari ilmu yang dikembangkan sebelumnya.
3. Kelompok Ilmu Pengetahuan
Mata pelajaran merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan. Beragam ilmu pengetahuan yang dikenal
saat ini dapat dikelompokkan menjadi tiga besar. Pengelompokan ini didasarkan atas objek atau bidang kajian setiap ilmu. Ketiga kelompok ilmu tersebut ialah ilmu pengetahuan alam (natural sciences), ilmu pengetahuan sosial (social sciences), dan ilmu pengetahuan budaya/ humaniora (humanitics study). Pengertian ketiga kelompok ilmu tersebut dipaparkan sebagai berikut.
- Ilmu Pengetahuan Alam (Natural Sciences) adalah Ilmu yang mengkaji gejala-gejala alam, baik yang hayati maupun nonhayati. Ilmu pengetahuan alam antara lain matematika, biologi, kimia, dan fisika.
- Ilmu Pengetahuan Sosial (Social Sciences) adalah Ilmu yang mengkaji kehidupan bersama manusia dengan sesamanya. Ilmu pengetahuan sosial antara lain antropologi, sosiologi, ilmu politik, ilmu hukum, dan ilmu ekonomi.
- Ilmu Pengetahuan Budaya (Humanitics Study) adalah Ilmu yang mempelajari manifestasi atau perwujudan spiritual dari kehidupan bersama manusia. Ilmu pengetahuan budaya antara lain kesusastraan, bahasa, agama, filsafat, dan kesenian.
Jika dilihat dari penerapannya, ilmu pengetahuan dikelompokkan menjadi ilmu-ilmu murni (pure sciences) dan ilmu-ilmu terapan (applied sciences).
- Ilmu-ilmu murni merujuk pada ilmu yang dipelajari dan dikembangkan untuk memajukan atau memperkaya khazanah ilmu itu dengan cara memahami lebih dalam dan sistematis terhadap objek yang menjadi sasaran kajian ilmu tersebut. Misalnya, ada sosiolog yang ingin menguji keaktualan teori aksi yang pernah disampaikan oleh Max Weber.
- Ilmu terapan ialah ilmu yang digunakan untuk memecahkan masalahmasalah praktis, sehingga dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat. Misalnya, masalah yang dihadapi pemerintah kota akibat urbanisasi. Setiap saat jumlah penduduk kota terus bertambah.